Wednesday, August 17, 2016

Tuti Ismail

AMNESTI PAJAK, PESAN DARI SEBATANG PINANG


Sungai Jawi, 17 Agustus 2016

Lelaki Berikat Pinggang Tali Rafia

Sebatang Pinang penuh oli ditancapkan di tengah-tengah kali... kami orang Pontianak menyebutnya Sungai Jawi. Ujung batang Pinang diikat kuat-kuat dengan tali yang ditarik ke berbagai sudut dan diikat pada apa saja yang berdiri kokoh lebih kokoh dari si batang Pinang ....  pohon di pinggir jalan, tembok ataupun tiang listrik. Kini batang Pinang berlumur oli kokoh tak tergoyahkan...

Tujuh sampai delapan lelaki menceburkan diri ke kali.... menunjuk deretan kardus-kardus hadiah yang digantung pada ujung batang Pinang .... mungkin mereka mulai berhitung kardus mana yang nanti akan lebih dulu diambil .... setrika ? Ah jangan itu ada kardus kipas angin .... ah jangan juga lah .... ambil jak langsung ke kardus kecil itu, isinya uang tunai 2 juta <MC tadi sudah cuap-cuap umumkan ke khalayak ramai>  Dua orang lelaki yang paling besar badannya memasang kuda-kuda, saling berpegangan sambil memeluk batang Pinang membentuk formasi.

Seorang lelaki berkepala plontos  mulai menaiki tubuh lelaki berbadan kekar itu... menginjak pinggangnya lalu kemudian menjejakkan kedua kaki di bahunya .... dan selanjutnya pinggangnya juga "dipanjat" oleh temannya yang lain.  Seorang anak muda yang saya lihat paling keren di antara seluruh peserta, ia mulai menaiki tubuh lelaki plontos itu, menginjang lipatan celananya  di pinggangnya yang terlihat sangat kuat ....
Benar saja, anak muda yang satu ini bukan cuma paling tampan, tapi dia juga paling trendi. Celana denim sedengkul plus ikat pinggang kulit melingkar di pinggangnya ....

Tapi lihatlah lelaki berkepala plontos itu juga punya sorot mata yang sama, ia  bangganya. Dia  menyediakan juga bahunya .... ia yang bercelana jeans belel robek-robek, berikat pinggang dengan seuntas tali rafia ....

Sering kali saya merasa harus sempurna dulu melakukan sesuatu. Rasanya harus jadi pembalap dulu baru berani ajarkan kawan naik motor .... harus pernah terbitkan buku dulu baru mau berbagi kisah nikmatnya menulis ....

Padahal lelaki berikat pinggang tali rafia itu mengirimkan pesan yang lain ... bahwa saya, kamu dan kita nggak juga harus  paham semua teori pajak untuk bicara tentang Amnesti Pajak ... nggak harus sempurna dulu untuk bisa lakukan sesuatu. Cukup dengan katakan saat ini sedang berlangsung Program Amnesti Pajak untuk seluruh rakyat Indonesia, dan ada baiknya kamu tahu tentang itu ....

... segera hubungi call center Amnesti Pajak 1 500 745 atau kantor pajak terdekat untuk tahu lebih lanjut tentang Amnesti Pajak kiranya sama sederhananya dengan tali rafia yang pastinya tak sempurna sebagai pengikat pinggang .... tapi sungguh bermakna.

Air dari tanah gambut

Meski Sungai Jawi bersih dari sampah dan telah dibeton kanan kirinya tetap saja berair coklat, pada bagian lain berwarna hitam meski begitu sama sekali tak menimbulkan bau tak sedap. Kalimantan yang berlahan gambut memang mempunyai air yang tidak terlalu jernih .... jangan tanyakan berapa kadar asam basa alisa Ph dari air Sungai Jawi, jangan-jangan Ph nya bukan 6,5 - 8,5 nggak layak minum donk !! apalagi sudah bercampur oli yang luruh dari si batang pinang .... Satu dua orang peserta panjat pinang atau bahkan semuanya yang bolak balik membenamkan kepalanya dicoklatnya air Sungai Jawi itu pastilah menelannya juga barang satu dua tegukan, tapi mereka tak perduli... tetap asik dan semangat fokus pada goal.

Kadang saya terharu juga kalo pas jaga helpdesk ketemu yang konsultasi tentang Amnesti Pajak trus diakhir percakapan bilang "makasih ya Bu informasinya .... penjelasan Ibu jelas banget, segera saya akan masukkan SPH" medan perjuangan macam ini yang saya pingin dan pasti petugas pajak model gini yang diidam-idamkan wajib pajak. <hehehe>

Kadang saya suka diam-diam sebel kalo ada yang suka ngeledek sambil nyengir pas dikasih tahu tentang Amnesti Pajak, "saya perlu diampuni apalagi sih mbak ?? Kurang apa sih saya ini ?". Harusnya saya senyum aja sambil anteng menjawab "Mazz kurang ganteng !! Kurangnya banyak pulak... Hehe" Mungkin Mazz baiknya lihat-lihat lagi deh sudah bener belum laporan pajaknya... sudah semua harta dilaporkan kah ?? Kalo belum itu tandanya mazz perlu ikut Amnesti Pajak, mumpung tarifnya masih 2%, murah .... coba aja bandingin sama tarif normal yang progresif.

Percaya atau tidak jika kita tersenyum sebenarnya akan mempengaruhi lawan bicara kita untuk juga tersenyum.  Dari seuntai senyuman bisa merangsang produksi hormon endorfin alias hormon si dewa kebahagiaan, senyawa kimia yang membuat orang merasa senang.  Bisa jadi medan perjuangan yang sulit akan manis juga kalo dihiasi senyuman dari bibirmu yang tipis bak lembaran kue lapis, bukan cuma buatmu tapi juga buat wajib pajak .... bukan cuma buatmu tapi juga buat para petugas pajak.

Kantong celana yang terkoyak

Uang tebusan Amnesti Pajak yang disetor melalui bank persepsi oleh para wajib pajak di siang bolong tempo hari adalah sisi dari bagian pengorbanan bagi bangsa. Begitupun kaki-kaki petugas ekstensifikasi dan para Account Representasi yang dilangkahkan ke kediaman wajib pajak kala menyampaikan himbuan Amnesti Pajak, adalah juga sisi lain dari pengorbanan itu.

Kantong celana denim cowok trendi peserta panjat Pinang yang kini terkoyak karena diinjak-injak peserta panjat pinang yang lain jadi bukti bahwa tak ada perjuangan tanpa pengorbanan, seberapa pun kecilnya pengorbanan itu.  Jika semua jalan menuju kesuksesan begitu ringannya, kesuksesan menjadi kehilangan makna, bukan ?? Hingga bisa jadi kita akan mendapati air mata dan keringat yang menangisi dirinya sendiri hingga enggan untuk menetes kembali.

.... Sedalam itulah pesan dari sebatang pinang berlumur oli sore tadi pada keriaan hari kemerdekaan RI ke-71

 

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother