Sunday, August 21, 2016

Tuti Ismail

MAMAKU JENDERAL


"Ayah kita bayar satu lagi aja ya ... biar adek duduk sendiri" seorang ibu yang duduk di kursi sebelah saya malam itu meminta persetujuan dari lelaki yang duduk di kursi belakangnya dengan mata memohon. Laki laki yang dipanggil ayah hanya menggelengkan kepala, lalu berdiri dan pindah tempat duduk ke samping si ibu. Memangku anak perempuannya yang sudah mulai mengantuk. Ibu buru-buru merengkuh anak laki lakinya yang di panggil Adek, mendudukkannya dipangkuannya.

Kondektur mematung mendengar percakapan satu arah suami istri itu. Sang ayah menyodorkan uang seratus ribuan, dan sang kondektur mengembalikan dengan selembar uang dua puluh ribuan. Tanpa suara .... dan kondektur berlalu ....

"Bundaaa ada orang kaya patung..." rengek si bungsu sambil menunjuk ke luar jendela "o iyaaa... ada orang mirip patung" jawab Bunda. Anak perempuan yang dipangku ayahnya langsung merapat dan melihat ke arah jendela juga "Bunda, itu kan memang patung" katanya sambil menatap mata Bundanya. Si bungsu yang rewel jadi gelisah mendengar celetukan kakaknya, tapi buru2 sang Bunda menenangkan sambil tertawa agak dipaksakan "iya ya Dek, ada orang mirip patung".
Damri Bandara Soekarno Hatta - Rawamangun, pukul 22.00 wib

ITULAH SEORANG IBU ....

Mungkin begitu jugalah ibu kita dulu.... Untuk anak yang disayanginya apa sih yang tidak dilakukannya ... meski tidak sepenuhnya benar seperti kisah yang saya saksikan malam itu di bis Damri, tapi poin penting yang bisa diambil adalah bagi seorang ibu jangankan cuma bilang "patung" yang dilihat anaknya itu adalah orang yang mirip patung, pengorbanan ibu diyakini lebih dari itu ... Rahim ibu yang sedang mengandung akan mengembang 500 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya. Darah yang hilang melalui proses kelahiran normal adalah 500ml (setengah liter). Badan manusia hanya mampu menanggung rasa sakit hingga 45 Del. Tetapi selama bersalin ibu akan mengalami hingga 57 Del, sama dengan rasa sakit akibat 20 tulang yang patah bersamaan.

Sikap heroik seorang ibu nggak berhenti sampai begitu sang jabang bayi brojol saja... tapi terus masih berlanjut bahkan hingga dirinya menutup mata selamanya. Serorang sahabat, yang tidak ingin namanya disebutkan <malu katanya  >, jika makan malam bersama keluarganya di restoran atau warung tidak penah sekalipun memesan makanan. "Iya... mama pesen nanti aja" selalu begitu jawabnya. Padahal alasan sebenarnya karena dia menunggu anak anak dan suaminya makan, menunggu kalau kalau ada yang tersisa... kalo ditanya memang kamu nggak pingin makan sesuai seleramu ?? Dia pasti jawab sambil mesam mesem "ah nggak apa apa, dari pada mubazir. Sayang ah buang buang makanan, ini juga dah sesuai selera kok" ‪#‎hmmm‬

Ibu sering kali pura-pura udah kenyang jika tiba-tiba sang anak bilang kepingin banget makanan yang dia pegang, nggak perduli meski tuh makanan dah siap masuk mulut "adek mau ?? Nih buat adek aja... mama dah kenyang"

Itu baru soal makanan .... apalagi soal lain ... jangan coba-coba ganggu anaknya, bisa murka trus tanduk keluar semua ... <banteng kali ah...hehe> dan buat sang anak karena sikap heroik seorang ibu buat mereka kehormatan ibu adalah segalanya ...

"Mamaaaa.... Ariel nakal" Arum lari menghampiri mamanya yang lagi asik ngerumpi dengan ibu-ibu di depan rumahnya, termasuk saya. "Kenapa si Ariel, kamu diapain" kata si ibu. "Dikatainnnn..." jawab Arum sambil terus menangis. "Dikatain apaannn ?? Balesss katain lagiii ... nih mamanya Ariel ada disini nih... biarin aja" si mama tambah sengit. Ariel yang dari tadi ngikutin Arum dari belakang cengar cengir ngeledek. Mama Ariel gemes banget liat tingkah anaknya yang nantang gitu "Ariel, apaan sih, ayooo minta maap". "Eh Riel, Arum lo katain apaann ??" tanya mama Arum. Arum makin menangis menjadi jadi .... "udah kamu jangan takut, bilang aja dikatain apaan sama Ariel, nih mumpung ada mamanya kita gantian katain nanti" kata mama Arum membujuk anaknya. "Yang dikatain mama... bukan aku, kata Ariel bulu ketek mama panjang-panjang" Arum makin nangis.
WADOOOHHH sontak semua tertawa ... HAHAHA   #"/@ ['(@) ngakak guling guling

Dunia mama Arum mendadak gelap gulita alias mati lampu. "Sialan lo Riel" kata mama Arum sewot, nggak tahan akhirnya ikutan ketawa juga dia. "Mama sihhhh... "Arum sekarang jadi nangis sambil ketawa dan Ariel jejingkrakan merasa menang. Eh deh ... memanglah mama Arum ini suka sekali pake daster tangan buntung, kulitnya yang putih jadi kontras bener dengan bulu keteknya yang aduhaiii ... jijaiiii sih emang HAHAHA. Makanya sih Mom, cukur napa... kalo masih tetep sukanya pake daster kutung, ya mbok dilakban aja tuk ketek. "Ya udah nggak usah nangis, besok mama cukur !!" Katanya menenangkan anaknya.

Buat seorang anak, ibu adalah segala-galanya, dia tempat berlindung, berkeluh kesah...
IBU ADALAH KEBANGGAN....

Suatu hari atasan saya di kantor yang dulu, pernah bercerita ketika dia secara tiba tiba mengunjungi anaknya yang masih duduk di TK, bukan main senang si anak. Si Ibu digandeng dan dibawanya keliling sekolah... diperkenalkan pada semua guru gurunya. "Ini mamaku, mamaku kerja di kantor... tapi hari ini mama nengok aku ke sekolah" begitu kata si anak berulang-ulang ke setiap guru yang ia temui. Bahagia sekali .... ibu lebih memilih aku daripada kantornya .... Ah anak ini ....
Sampai di suatu hari, si bungsu berlari dan langsung memeluk .... "mama .... jadi mama jenderal ?? Kok nggak bilang-bilang aku" matanya berbinar-binar menatap mata saya yang kebingungan. "Mama hebattt.... MAMAKU JENDERAL ternyata" teriaknya. .... dan saya makin bingung, begitupun si kakak yang berdiri di samping saya. "Nih... aku nemu ini di tas mama... ayooo jangan bohong ... mama jenderal pajak kan ?? Cieeeee ... hebattt ... keren ... jagoan ... " katanya sorak sorak sambil menunjukkan sebuah benda dari tangannya yang mungil... name tag milik saya .... SRI LESTARI PUJIASTUTI .... DIREKTORAT "JENDERAL" PAJAK ....
@#?'%!\!]\"# yaaahhh adekkk  


Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother