Thursday, August 11, 2016

Tuti Ismail

PILIH BUKA ATAU OPEN



Sepulang dari Musium Kereta Api Ambarawa tempo hari, karena sudah lewat tengah hari perut ini nggak bisa dibohongin, laparnya bukan main. Dalam perjalanan pulang menuju Semarang kami mencari tempat makan yang "representatif". Ada yang berniat makan gudeg... trus batal. Makan soto... kok soto melulu... akhirnya batal lagi. Makan sate sapi aja deh.... "ah nggak suka aku kak !!!" akhirnya batal lagi. Diskusi seru antara anak2, bapak dan emak akhirnya berakhir tanpa kejelasan mau makan apa, sampai akhirnya dua bocah ketiduran.

Mobil terus melaju... satu dua rumah makan dilewati... "tuh dek mang engking... mau nggak ??" "Tuh dek ayam goreng ...." Tapi mobil nggak ngurangi kecepatan sama sekali meski telah mendekati  rumah makan yang dimaksud. Tinggal si bungsu kebingungan "ih papah ... cuma tuh dek doank" 

Sampai tiba2 mobil menepi di depan rumah makan (sebut saja RM) ... tapi nggak satupun dari kami bertiga yang masih terjaga membuka pintu mobil dan segera turun. Semua malah bengong melihat lurus kearah RM. Memandang lurus pada gantungan bertuliskan "OPEN" lengkap dengan terjemahannya (mungkin hehehe, sebab dalam tulisan Chinese) yang tergantung di pintu kaca RM.
Tiba2 si bungsu teriak... "jangan disini pah ... tuh tulisannya OPEN... pasti mahal disini... cari yang lain aja pah !!"
.... pelan2 mobil mundur, dan secara teratur meninggalkan halaman RM ...
(Inilah definisi "Representatif" yang dimaksud di atas... u know kan sekarang #krik2)

Saya dan si papah langsung tertawa terbahak2... lah kok bisa2nya kita nggak jadi makan di RM cuma karena tulisan "OPEN" yang tergantung di pintu RM. "Hahaha papah takut kemahalan ya... lagian pake tulisannya OPEN, trus pake tulisan chinese pulak ya... makin keliatan mahal deh ya pah" si bungsu ikutan ketawa sekarang. "Gimana tuh pah kalo warteg ada tulisannya OPEN juga, kita bakal kabur juga nggak kaya tadi ???" sambung tuh bocah. Kami berdua makin terbahak2....

INI YANG NAMANYA PERSEPSI

Ih ternyata tanpa sengaja kami sudah belajar tentang yang namanya strategi pemasaran ... MARKETING MIX ... atau kombinasi dari empat variabel penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan, meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) yang biasa disingkat dengan 4p. Dalam perkembangannya menjadi 7p, dengan 3p tambahan yaitu orang (people), proses (process) dan bukti fisik. (Physical evidence).

1. Product (produk)
Product adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapat perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Bukan hanya kualitas produk yang dibutuhkan konsumen, namun sistem pelayanan yang diberikan dan desain produk yang menarik juga memberi nilai lebih pada konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.

2. Price (harga)
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sejumlah produ atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merukapak salah satu variable marketing mix yang bersifat flexibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa juga tiba - tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan dengan kondisi permintaan pasar.

3. Place (tempat)
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. 

4. Promotion (promosi)
Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengena produk atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain advertising, publik relation, sales promotion, personal selling, serta direct marketing.

5. Process (proses)
Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap suatu produk.

6. People (orang)
People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang yang memproduksi dan memasarkan suatu produk juga memiliki penilaian di mata konsumen.

7. Physical evidence (bukti fisik)
Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.


Pembentukan persepsi akan suatu produk yang ingin kita pasarkan termasuk bagian dari promosi. Pembentukan persepsi tersebut tergantung pada  pasar yang akan disasar dari produk yang akan kita pasarkan.

Penggunaan kata "OPEN" di pintu masuk warteg tentu akan menimbulkan persepsi yang berbeda jika menggunakan kata "BUKA". Kalo saya lagi banyak uang, demi gengsi dan espektasi makanan akan lebih enak (misalnya sambalnya lebih pedes atau jengkolnya lebih harum) saya secara pribadi akan pilih warteg dengan tulisan "OPEN" apalagi kalo disertai tulisan bahasa asing lainnya :D . .... dan sebaliknya ... #idih

Kalo badan pas pegel2 sementara dompet lagi cekak saya pasti pilih pergi ke tukang PIJAT langganan, ketimbang pergi ke tempat yang dalam "daftar menu" mencantumkan pemberian jasa berupa "MASSAGE".

Atau kalau anak2 saya mulai gondrong dengan alasan penghematan dan cukur laki paling gitu2 aja... mereka lebih suka pergi ke "TUKANG CUKUR GARUT" daripada ke "BARBER SHOP"meski tukang cukurnya dari Garut juga ...

Apa yang dipilih sebagai bahan promosi untuk memberi "persepsi" atas produk yang dijual ternyata penting banget ya...

Padahal belum tentu tuh RM yang kami tinggalkan tempo hari itu harga makanannya lebih mahal dari makanan yang akhirnya kami pilih, tapi persepsi si bungsu, saya dan si papah kadung terbentuk bahwa makanan disana pasti mahal2 dan nggak "representatif".

"Kak, tau nggak tadi tuh kita hampir makan di RM tapi nggak jadi... gara2 di pintu nya ada tulisan 'OPEN' " kata si bungsu semangat.

Adek bocor ih !!!

"Kenapa emangnya ???" Kakak bingung...

Tuh tanya mamah... "kocak misteri pikoknya ya mah ...." (kocak misteri dalam kamus si bungsu = lucu banget tanpa sebab)

He'ehhh.... #angguk2sambilsenyamsenyum



sumber: berbagai buku tentang pemasaran



#kenangandisemarang

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother