Sunday, June 17, 2018

Tuti Ismail

WISKUL : Serabi Ambarawa


Sebetulnya sebelum sampai di kota Temanggung, dari arah Semarang menuju Magelang kita akan lebih dulu menjumpai kota Ambarawa. Sayang sekali sewaktu kemarin melintasi kota itu siang hari di bulan Ramadhan. Padahal kalau saja waktu itu sudah masuk bulan Syawal sudah pasti saya akan mampir di warung-warung kecil sepanjang jalan di kota Ambarawa yang menjajakan serabi.

Ambarawa tidak hanya dikenal dengan musium kereta apinya saja. Ambarawa juga dikenali dengan serabinya yang khas.

Saya suka serabi Ambarawa yang berkuah kinca dan santan. Masih original kalau saya bilang. Serabi model ini mirip dengan serabi di Jakarta, bedanya hanya penambahan adonan berwarna hijau (dari hijau daun pandan) dan coklat (dari gula aren) pada tengah-tengah serabi.

Hal menarik lainnya dari serabi ini adalah cara memasaknya yang masih tradisional yaitu menggunakan tungku dan kayu bakar atau arang. Alat masaknya pun masih menggunakan gerabah.  Aroma makanan yang dimasak secara tradisional seperti itu tentu menimbulkan sensasi rasa yang berbeda. Saya jadi ingat lezatnya pizza kayu bakar Kedai Kita di Kota Bogor. Hmm yammy

Terakhir, untuk mendapatkan cita rasa  terbaik dari camilan yang satu ini cicipi selagi hangat. Kalau perlu tungguin deh tuh di depan tungkunya 😊

#supportukm

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother