Saturday, January 19, 2019

Tuti Ismail

Sabtu Timbangan Naik

Ilustrasi by pixabay

Kalau Feni Rose bilang Senin harga naik, anak saya bilang Sabtu timbangan naik. Tapi jangan khawatir, begitu masuk hari Senin timbangan turun lagi. Timbangan yang dimaksud adalah berat badan. Tapi itu dulu.  Empat bulan lalu. Sekarang angka di timbangan lebih mirip harga property jualannya Feni Rose sekali naik ogah turun lagi. 

"Terasa nggak,  Kal. Sejak mama di  Jakarta timbangan kita naik dan nggak turun-turun lagi  ?" | "Iya. Mama sih ngasih makan melulu. Dek,  pesen martabak ya ? Pesen mpek-mpek yuk. Kalau burger mau nggak  ?"

"Jadi pada nggak mau nih  ?" | "Ya,  mau lah. Haha." | "Idih, Kalian yang mudah tergoda, kok mama yang disalahkan  ?"

Saya tertawa geli sendiri. Berada antara harus senang atau sebaliknya. Galau menyikapi, sebetulnya ini pujian atau protes dari anak-anak.

Meski terlintas, dengan nakalnya saya enggan berpikir bahwa itu berarti selama 3 tahun saya di Kalimantan anak-anak kurang makan. Dari nada bicara mereka justru menunjukkan sebaliknya, kan  ? Saya  pun pada akhirnya merasa senang karena "tidak sendirian lagi."

Soal "tidak sendirian lagi", saya jadi ingat seorang senior rasanya pernah menulis soal ini, tentang istrinya yang punya pemikiran sama seperti saya.  Apakah dia berhasil  ? Sepertinya sih iya, sebab senior saya itu secara terang-terangan mengakui kalau perutnya sekarang mulai 'sombong' alias maju. Sebetulnya saya mau bilang padanya untuk tidak terlalu khawatir.  Orang, jika punya 'kelebihan' sih bebas. Boleh 'sombong' !

Terlepas dari itu,  saya rasa semua ibu di dunia ini mempunyai naluri dasar yang sama. Tidak pandang apakah itu ibu manusia atau hewan. Memenuhi kebutuhan primer keluarga adalah hal utama. Sandang, pangan dan papan. Jika ini sudah terpenuhi, baru melirik memenuhi kebutuhan yang lain. Apa kabar guru IPS sewaktu kita SD dulu ya ?

Pada anak-anak saya bilang bahwa soal godaan atau ujian.  Godaan dari saya itu adalah bukti bahwa yang namanya ujian tidak selamanya sesuatu sulit dan menyengsarakan. Orang sering tidak waspada, jumawa bahkan meremehkan ketika mendapat kenikmatan. Padahal kalau kita renungi kenikmatan hakekatnya adalah ujian juga, malah lebih sulit untuk bisa dilalui.  Saya bicara begini karena lebih dulu mengalami. Dan sialnya saya masih remedial untuk model ujian yang anak-anak saya alami. 😊

------

Belalang Sipit
20/01/2019

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother