Saturday, July 23, 2016

Tuti Ismail

DIMSUM ALA PONTI


Chai kwe atau choi pan namanya, salah satu makanan khas Pontianak. Makanan yang satu ini tidak digoreng tapi dikukus dan yang paling penting kaya serat ... jadi sehat kan ?? ‪#‎Glek‬

Cocok untuk camilan berbuka puasa...

Pernah agak ngotot2an sama suami gegara makanan ini, doi bilang kalo pulang ke Jakarta bawain choi pan... itu makanan yang mirip dimsum. Saya bilang nggak ada makanan dengan nama itu di Pontianak, ada juga chai kwe...
Choi pan...
Nggak ada ah, adanya chai kwe...
Oalah dul dul... ternyata choi pan alias chai kwe podo wae !!!
‪#‎hhhrrr‬
Chai kwe tersedia dengan isi bengkuang, keladi (talas), kacang dan kucai. Semua bahan isi dipotong2 sebesar korek api, jadi bukan dihaluskan macam isi bakpia. Semua isi ditumis lebih dulu sebelum digunakan.

Untuk kulitnya terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Meski komposisi tepung sagu sangat sedikit dalam adonan namun ketika mengukus jangan lupa loyang di dan chai kwe dioles lebih dulu dengan minyak kelapa. Mengukus chai kwe tanpa diolesi minyak kelapa bisa bahaya !! Chai kwe bisa saling 'berpelukan' sulit dipisahkan macam kamu2 yang lagi jatuh cinta... lengket hehe

Kalo saya lagi pingin chai kwe sih biasa beli aja, tapi buat yang minat membuat nih saya kasih link resepnya https://cookpad.com/id/resep/176142-chai-kwe-choi-pan
Biar afdol jangan lupa tetangga kanan kiri dibagi, apalagi kalo rasanya enak. Kalo nggak enak ya dimaem sendiri aja ya... besok2 dicoba lagi...

Chai kwe ini setelah dikukus dioles dengan minyak yang sudah dicampur dengan udang yang dihaluskan plus bawang putih yang dirajang kecil2. Mungkin karena ini chai kwe jadi gurih ... buat kamu yang vegetarian tinggal disingkirin aja minyak olesan tadi.. beres deh...

Chai kwe disajikan bersama sambal cair .... makannya persis sama dengan kalo kita makan dimsum... yammy ...

Kalo isi bengkuang, keladi atau kacang kebayang ya rasanya, tapi kalo isinya kucai kebayang nggak ??

Kucai biasanya digunakan sebagai campuran dari martabak, telur dadar atau toge goreng (makanan khas Bogor). Kucai digunakan untuk memberi rasa pedas dan penyeimbang rasa cuka dan asin.

Kucai atau Allium Schoenoprasum atau chive atau bawang ganda atau gow choy adalah tanaman sejenis bawang2an. Meski termasuk dalam keluarga bawang2an yang diambil dari tanaman ini bukan umbinya tapi daunnya. Daun yang diambil adalah yang masih muda dan berwarna hijau tua.

Kucai ini bukan semata2 bahan campuran makanan aja ternyata, khasiatnya ternyata ok juga. Selain sebagai penghilang lendir/dahak, kucai juga sebagai herbal antihipertensi. Kucai mengandung senyawa tetrametiloksamindo dan ester 17-etadekadesenil. Efek antihipertensi ekstrak kucai sebanding dengan etenolol dosis 25 mg.

Tuh yang suka baper dan 'sumbu pendek' buruan gih cari makanan ini atau bikin yang banyak trus kirimin saya ... ahay

‪#‎Ramadhandirantau‬

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother