Saturday, July 23, 2016

Tuti Ismail

LAPOR PAJAK, PANTAU NOMOR ANTRIAN VIA ANDROID....



Konsekuensi logis dari diadopsinya sistem perpajakan self assessment adalah adanya kewajiban wajib pajak.untuk melaporkan pemenuhan kewajiban perpajakannya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) apakah itu SPT Masa atau Tahunan.
Saat ini DJP telah dan masih terus berinovasi untuk memudahkan wajib pajak melaksanakan pelaporan pajaknya, diantaranya adalah melalui e SPT.
Namun demikian, memperhatikan segala kebutuhan wajib pajak pelaporan masih dapat dilakukan secara manual. Pelaporan kewajiban perpajakan secara manual sekaligus pemberian layanan (misal NPWP, SKB dll) dipusatkan pada Tempat Layanan Terpadu (TPT) yang berlokasi di seluruh KPP (pada beberapa wilayah dapat dilakukan pula via KP2KP).
Kegiatan pelaporan dan pemberian layanan di belahan dunia manapun meski telah menggunakan mesin antrian secanggih apapun akan menimbulkan 2 kata yaitu "antrian" dan "kerumunan".
Kata "antrian" memunculkan kata berikutnya berupa "kebosanan"..... dan "kerumunan" memunculkan banyak kata "emosi, panik dan sederet kata bernada negatif lainnya".
Memang harus kita akui meski berbagai upaya telah dilakukan sulit sekali melepas kata2 yang telah terpatri bahwa "kalau bisa menunda melakukan sesuatu esok harus, mengapa harus sekarang ??"
..... namun "kerumunan" tetap tidak dapat dihindari...
Suatu hari seorang ibu panik bukan kepalang, anaknya yeng berjumlah 10 orang menangis kelaparan sementara waktu itu tanggung bulan dan tiada uang. Sang ayah pun sedang pergi ke luar kota. Di kulkas hanya tinggal 3 balok tempe, 1 butir telur dan seperangkat bumbu dapur, cabe dan bawang, dan di tempayan beras tinggal setengah cangkir beras. Sang adik ipar yang tinggal serumah menyarankan segera memasak nasi dan tempe segera diolah menjadi orek tempe dengan kuah kecap, pepes tempe, tempe goreng dan sambal tempe. Namun adik ipar tak tau cara memasak.... adik sang ibu yang kebetulan lulusan SMK Tata Boga segera dengan sigap meracik seluruh bahan2 yang tersedia. Bukan menu ideal memang.... namun dapat membuat semua anggota keluarga tersenyum termasuk si bungsu yang baru berusia 1,5 tahun dan tujuan utama tercapai.
Pada titik itu, tidak penting melihat siapa melakukan apa .... sebab mereka adalah keluarga. ‪#‎Family‬
Dengan keterbatasan sumber daya dan kesadaran sepenuhnya bahwa pelayanan prima tidak cukup dengan ini, tapi inilah yang dapat dilakukan saat ini ... tidak penting siapa melakukan apa sebab kita satu keluarga ‪#‎DJP1Jiwa‬
.... memahami betul bahwa waktu adalah uang ....
Berkolaborasi dengan dengan anak muda yang satu ini Eko Yudhi, yang dapat menterjemahkan seluruh bahasa verbal menjadi bahasa pemrograman yang tidak saya pahami, akhirnya terciptalah aplikasi yang secara realtime dapat memantau nomor antrian untuk seluruh layanan kepada wajib pajak pada TPT KPP Pratama Pontianak via android. Monggo diunduh disini :
http://tinyurl.com/antriankppptk

Semoga bermanfaat....
‪#‎KPPPratamaPontianak‬
‪#‎inginjugajadibaik‬
‪#‎daritepiankapuas‬

Tuti Ismail

About Tuti Ismail -

tax officer, a mother